Pergerakan Nasional Indonesia
MUNCULNYA PAHAM-PAHAM BARU DI ASIA-AFRIKA Serta pengaruhnya terhadap
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
A. MUNCULNYA PAHAM-PAHAM BARU
DI DUNIA
1.
LIBERALISME
Pengertian :
Liberalisme berasal
dari bahasa Latin yaitu Libertas,
dan bahasa Inggris yaitu Liberty artinya kebebasan.
Liberalisme adalah:
·
Suatu paham yang menghendaki
adanya kebebasan. Kebebasan itu meliputi kebebasan bertempat tinggal,
kemerdekaan pribadi, hak menentang penindasan serta hak mendapatkan
perlindungan pribadi dan hak milik.
·
Paham yang mengutamakan
kemerdekaan terutama kemerdekaan individu.
Proses munculnya Liberalisme
Gerakan liberalisme sudah
dimulai pada masa renaissance dimana manusia berusaha melepaskan diri dari
kengkungan gereja atau agama. Ide tersebutlah yang kemudian berkembang menjadi
gerakan dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan. Kebebasan dalam bidang politik melahirkan konsepsi tentang negara yang
demokratis.
Liberalisme muncul dan
berkembang di Perancis. Awalnya merupakan sebuah gerakan yang dipelopori oleh
kaum Borjuis (golongan bangsawan) dan kaum terpelajar. Kaum borjuis melakukan gerakan menentang kepemimpinan para raja Perancis
yang memerintah secara monarki-absolut serta diktaktor. Mereka menghendaki
adanya kebebasan dalam bidang politik. Upaya yang kaum borjuis lakukan tersebut
dipengaruhi karena adanya gerakan pada abad-19 yang dilakukan oleh sebuah sebuah
partai politik di Spanyol yaitu Liberales yang memperjuangkan
terbentuknya suatu pemerintahan yang berkonstitusi. Sehingga di Perancis muncul
Revolusi Perancis (1789) sebagai puncak ketidak puasan rakyat. Revolusi
tersebut didukung dengan adanya semboyan liberty
(kebebasan), egality (kesamaan), dan fraternity (persaudaraan). Revolusi
Perancis telah berhasil menjatuhkan pemerintahan monarkhi absolut/sistem
kerajaan yang sewenang-wenang) dan mendirikan negara liberal yang berdasarkan
konstitusi. Peran kaum borjuis semakin besar setelah industri dan perdagangan
menjadi mata pencaharian penting. Revolusi Perancis yang terjadi pada tahun
1789,1830, dan 1848 menyebabkan semangat liberalisme berkembang pesat di
daratan Eropa hingga ke seluruh dunia sebagai salah satu pandangan hidup. Kaum
liberal menentang segala tindakan yang menekan kebebasan individu sehingga menyebabkan
dikeluarkan berbagai peraturan di berbagai negara sebagai wujud dari adanya
kebebasan dari setiap individu. Hingga akhirnya menghasilkan dokumen Hak-hak
Asasi Manusia dan warga tahun 1791 yang diikuti negara lain seperti Inggris
dengan Magna Charta (1215), The Great Charter Liberties (1297), Hobeas Corpus
Act (1679), Bill of Right (1689).
Wujud dari paham liberalisme dalam kehidupan adalah sebagai berikut :
a.
Bidang Politik
Tampak dengan lahirnya paham demokrasi dan
nasionalisme.Dimana:
·
Setiap individu mempunyai hak
untuk ikut serta dalam menentukan dan lahirnya parlemen sebagai lembaga
pemerintahan rakyat.
·
Bagi bangsa yang terjajah,
liberalisme sejalan dengan nasionalisme yang menghendaki pemerintahan oleh
bangsanya sendiri sebab setiap bangsa berhak untuk menentukan nasibnya sendiri.
·
Demokrasi terlihat dengan
adanya pemilu untuk memilih anggota
parlemen setiap individu berhak memberikan suara.
b. Bidang Ekonomi
Melahirkan ekonomi liberal, dimana setiap individu memiliki kebebasan untuk
mengembangkan kekuatan dan bakatnya dalam berusaha. Sehingga liberalisme
menolak campur tangan pemerintah dan menghendaki perdagangan bebas. Liberalisme
dalam bidang ekonomi akan menyebabkan lahirnya Kapitalisme.
c.
Bidang Agama
Dalam bidang agama penerapan Liberalisme tampak dengan adanya kebebasan
untuk memeluk suatu agama tertentu. Agama harus
dipilih dan ditentukan oleh orang yang bersangkutan sehingga tidak boleh ada
paksaan dalam agama.
d. Bidang Pers
Wartawan bebas menulis dan memuat berita apa saja yang benar-benar
diketahuinya. Sastrawan dan seniman pun
bebas mengekspresikan segala buah pikiran dan isi hatinya.
2.
SOSIALISME
Pengertian :
Sosialisme berasal
dari kata socius yang artinya
masyarakat.
Sosialisme adalah :
·
Paham yang bertujuan untuk
membentuk kemakmuran kolektif yang produktif dan
membatasi milik perseorangan.
Kapitalisme adalah menekankan kemakmuran dari usaha individu.
Ciri utama sosialisme adalah pemerataan kemakmuran dan penghapusan kemiskinan. Sosialialisme
menentang adanya ketimpangan sosial, baik karena adanya sistem feodalisme
maupun yang tercipta akibat adanya persaingan bebas.
Sosialisme merupakan suatu
istilah umum yang digunakan sebagai doktrin untuk semua sistem ekonomi yang
menentang kemutlakkan milik perseorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut
untuk kesejahteraan umum. Dasar pemikirannya bahwa perusahaan umum dan Sumber
alam harus dimiliki oleh negara.
Latar belakang munculnya Sosialisme adalah sebagai reaksi dari paham liberalisme ekonomi dan
kapitalisme modern yang muncul akibat Revolusi Industri. Revolusi industri
telah menciptakan ketimpangan kemakmuran antara golongan borjuis (majikan) dan
proletar (buruh). Kaum borjuis berhasil mendapatkan keuntungan yang sangat
besar sehingga berada pada taraf kemakmuran yang tinggi. Kaum buruh hidup menderita dan miskin sehingga dengan kemiskinan
meningkatkan angka kriminalitas. Sehingga muncul gerakan untuk memperbaiki
nasib kaum buruh yang dikenal dengan revolusi sosial. Pada akhirnya muncul
aliran sosialisme, komunisme, serta gerakan yang bersifat utopis (khayal).
Utopis merupakan orang yang memimpikan suatu tata masyarakat dan tata politik yang
hanya bagus di gambaran tetapi sulit untuk diwujudkan.
Tokoh yang memperjuangkan
perkembangan paham sosialisme adalah Robert Owen, Saint Simon, Charles Fourier,
dan Karl Marx.
Sosialisme juga dapat
menyebabkan munculnya pemikiran yang cenderung radikal yang akan menjerumuskan
masyarakat dalam kehidupan yang tanpa aturan (anarkis). Aliran-aliran yang
muncul kemudian:
Marxisme adalah masyarakat kapitalis dengan sendirinya akan
berubah menjadi masyarakat sosialis. Ajarannya adalah materialisme historis.
Marxisme mencari perbedaan dalam hubungan kepemilikan masyarakat serta pertentangan kelas antara golongan
pemilik dan non pemilik. Tokohnya karl Marx.
3.
PAN ISLAMISME
Pengertian :
Pan Islamisme merupakan
paham yang bertujuan untuk menyatukan umat Islam sedunia.
Pencetusnya adalah Jamaluddin al-Afghani (1839-1897)
sebelumnya pernah dicanangkan oleh At-Tahtawi (1801-1873), seorang tokoh
pembaharu Islam di Mesir. Awalnya At-Tahtawi telah menegaskan ada 2 ide yaitu
Islam dan Patriotisme yang keduanya menjelma menjadi 2 bentuk persaudaraan
yaitu Ukhuwah Islamiah dan Ukhuwah Wathaniah.
Latar Belakang Pan
Islamisme erat kaitannya dengan kondisi abad 19, disaat terjadi kemunduran di
negara-negara Islam dan kemajuan di negara Barat yang disertai dengan
penjajahan terhadap negara-negara Islam. Jamaluddin melihat bahwa penguasa negari-negeri Islam tidak
menyadari bahwa telah ada campur tangan bangsa-bangsa asing barat di negaranya.
Dunia Islam telah menjadi permainan politik bangsa Barat.
Kondisi dunia Islam
tersebutlah yang mendorong dirinya untuk menggalang dan mewujudkan upaya
penyatuan dunia Islam yang disebut Pan Islamisme.
Ide Pan Islamisme tersebut
telah didukung hampir semua pemimpin Islam dan tokoh intelektual sepanjang abad
19-20. Pan Islamisme juga telah memberi inspirasi bagi lahirnya banyak negeri
Islam dan gerakan nasionalisme (kebangsaan).
Pan Islamisme dipahami dengan berbagai macam pengertian:
a.
Pan Islamisme digunakan
sebagai alat untuk mempertahankan kepentingan sebagaimana dilakukan oleh Sultan
Turki, Abdul hamid II (1876-1909).
b.
Pan Islamisme sebagai usaha
untuk membangkitkan kembali sistem kekhalifahan yang pernah berjaya pada masa
Khulafaur Rasyidin (4 khalifah besar)
Bukti aktualisasi Pan
Islamisme yaitu dengan dibentuknya Liga Dunia Islam (Muslim World League) 1962
dengan 43 negara. Tahun 1965 diselenggarakan KTT Islam untuk para kepala negara
Muslim di Mekkah. Tahun 1970 dibentuk lembaga permanen dengan nama Organization of Islamic Conference (OIC)
atau Organisasi Konferensi Islam (OKI). Organisasi ini berkedudukan di Jeddah
sebagai organisasi yang telah menampung aspirasi Pan Islamisme dengan melakukan
kerja sama antara pemerintah negara-negara Muslim.
Semangat yang terkandung
dalam gerakan Pan Islamisme telah membangkitkan rasa kebangsaan yang kuat dengan
didasari ikatan keagamaan.
4.
DEMOKRASI
Pengertian :
Demokrasi berasal
dari bahasa Yunani, demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan).
Demokrasi berarti
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
Secara luas demokrasi dapat diartikan sebagai suatu sistem pemerintahan yang mengakui hak
segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Sistem pemerintahan demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang mengakui hak rakyat untuk ikut serta
dalam kehidupan politik.
Pemerintahan itu
sendiri berarti kumpulan dari berbagai aktivitas yang dikuasai atas nama rakyat
yang dibatasi dengan beberapa pembatasan. Tujuannya memberikan jaminan bahwa
kekuasaan pemerintahan tidak disalah gunakan oleh pemerintah.
Pemerintahan demokrasi secara sederhana sudah ada sejak zaman
Yunani kuno. Ketika Yunani masih terdiri dari polis-polis (negara kota).
Demokrasi di Yunani kuno dilaksanakan secara langsung sebab wilayahnya tidak
luas, jumlah penduduk sedikit, sebagian besar penduduknya merupakan budak yang
tidak memiliki hak suara. Di polis
Athena ketika itu dalam pemerintahan Solon (abad 6 M). Masalah-masalah yang
menyangkut kepentingan masyarakat dan kehidupan negara di musyawarahkan bersama
oleh penduduk dan pemungutan suara dilakukan secara langsung oleh masyarakat
yang memiliki hak pilihnya.
Demokrasi di Inggris yang diperjuangkan oleh John Lock, berpengaruh besar terhadap perkembangan
demokrasi baik di Amerika maupun di Eropa.
Di Amerika Utara, paham demokrasi telah membangkitkan perjuangan rakyat Amerika Utara untuk
melepaskan diri dari pengaruh kerajaan Inggris yang menimbulkan Perang
Kemerdekaan Amerika hingga menghasilkan Declaration
of Independent dan berdirinya negara Amerika Serikat.
Di Perancis gagasan
John Lock mempengaruhi pemikiran Montesquieu tentang Trias Politika (1689-1755)
yang menimbulkan Revolusi Perancis hingga menggulingkan kekuasaan raja yang
absolut.
Demokrasi bukan sesuatu yang
statis sehingga dalam perkembangannya sampai abad ke 20 terutama setelah Perang
Dunia I, negara demokrasi telah melepaskan pandangannya bahwa peranan negara
bukan hanya terbatas pada mengurus kepantingan bersama tetapi juga negara
bertanggungjawab atas kesejahteraan rakyatnya. Sehingga pemerintah harus
menaikkan taraf hidup rakyat dan warga negaranya.
Praktek Demokrasi:
1) Demokrasi Parlementer
Pada demokrasi
ini kekuasaan legislatif terletak di atas kekuasaan eksekutif sehingga menteri
kabinet bertanggung jawab pada badan legislatif (DPR). Hal ini menyebabkan
badan legislatif dapat memberikan mosi tidak percaya pada kabinet. Penganut
paham ini adalah Perancis, Belgia, Belanda.
2) Demokrasi Sistem Pemisahan
Kekuasaan
Demokrasi
model ini, kekuasaan legislatif (kongres), kekuasaan eksekutif (presiden),
kekuasaan yudikatif ditangan MA yang masing-masing berdiri sendiri. Kekuasaan
setiap badan terbatas sehingga dicegah adanya penumpukan kekuasaan yang
terlampau besar pada satu badan. Masing-masing badan saling mengawasi sehingga
menyebabkan tercapainya keseimbangan antara badan legislatif, eksekutif dan
yudikatif tetapi pengawasannya kadang menimbulkan hambatan dan ketidak
selarasan antara ketiganya. Berlaku di negara Amerika Serikat.
3) Demokrasi Melalui Referendum
dan Inisiatif Rakyat
Demokrasi
model ini dapat ditemukan di negara-negara bagian Swis (kanton) yang berbentuk
Republik.Tugas badan legislatif berada di bawah pengawasan rakyat dengan cara
referendum (pemungutan suara rakyat mengenai suatu rencana undang-undang). Ada
2 referendum, yaitu:
·
Referendum Obligator/ wajib,
yaitu pemungutan suara pada rakyat yang wajib dilakukan mengenai suatu rencana
undang-undang dasar negara bagian atau undang-undang lain yang dipandang sangat
penting
·
Referendum fakultatif, yaitu
pemungutan suara pada rakyat mengenai suatu Rencana Undang-undang tetapi tidak
diharuskan kecuali jika setelah Rencana Undang-undang diumumkan rakyat meminta
diadakan referendum.
Demokrasi
dengan Referendum sama halnya dengan demokrasi langsung pada zaman Yunani Kuno
yaitu rakyat ikut menentukan kebijakan pemerintah.
4) Demokrasi Negara Berkembang
Pada dasarnya
suatu negara tidak meniru sepenuhnya sistem demokrasi dari negara lain baik itu
demokrasi negara Amerika Serikat maupun demokrasi Eropa tetapi faktor dari
dalam negeri sendirilah yang sangat menentukan bentuk pemerintahannya sehingga
pengaruh luar akan mengadakan integrasi dengan pengaruh dari dalam negeri.
5.
NASIONALISME
Pengertian :
Nasionalisme berasal
dari kata ”Nation” dalam bahasa Inggris yang berarti bangsa.
Nation dalam bahasa latin yang berarti kelahiran kembali, suku, bangsa.
Bangsa adalah sekelompok orang/ iman yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki
hasrat dan kemauan bersama untuk bersatu karena adanya persamaan nasib,
cita-cita, kepentingan, dan tujuan yang sama.
Nasionalisme berarti:
·
Paham yang menempatkan
kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara dan bangsa
(pengertian menurut Hans Kohn)
·
Semangat/ perasaan
kebangsaan, yaitu semangat/ perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah air.
·
Suatu sikap politik dan
sosial dari kelompok-kelompok suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan,
bangsa dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan sehingga merasakan
adanya kesetiaan mendalam terhadap kelompok bangsa itu.
Terbentuknya nasionalisme
melalui beberapa fase, yaitu :
a.
Nasionalisme awalnya
muncul pada masa kerajaan Yunani, yaitu cita-cita sebagai bangsa terpilih,
kenangan masa lampau, dan harapan masa depan, serta peran terdepan bangsa
mereka. Sebagai bangsa pembangun peradaban.
b.
Munculnya benih kesadaran
nasional stelah adanya peristiwa Renaissance dan Reformasi pada abad ke-14.
c.
Pada abad ke-17 muncul
nasionalisme di Inggris yang diikuti dengan munculnya nasionalisme di Amerika
dan Perancis pada abad ke-18.
d.
Pada pertengahan abad ke-19
nasionalisme semakin berkembang di Eropa dari nasionalisme yang awalnya
bersifat kemanusiaan berubah menjadi agresif dan memusuhi bangsa lain. Sejak
itu muncullah negara-negara yang berusaha melakukan imperialisme dan
kolonialisme. Nasionalisme Eropa terjadi pada masa transisi dari masyarakat
feodal ke masyarakat industri yang menghasilkan paham kapitalisme dan
liberalisme.
e.
Nasionalisme yang muncul di
Eropa berbeda dengan nasionalisme yang muncul di Asia sebab Nasionalisme di
Asia muncul sebagai reaksi terhadap kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa.
Mereka menumbuhkan nasionalisme untuk melawan penjajahan.
f.
Sementara itu nasionalisme di
Indonesia terasa pengaruhnya saat perang untuk memeproleh dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Nasionalisme berasal dari negara-negara di Eropa Barat
untuk kemudian menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke 19. Negara awal penganut
nasionalisme adalah Inggris, Jerman, dan
Italia.
B. MUNCULNYA NASIONALISME
INDONESIA
Sejak abad 19 dan abad 20
muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Asia Afrika khususnya Indonesia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya nasionalisme :
1.
Faktor dari dalam (internal)
a. Kenangan kejayaan masa lampau
Bangsa-bangsa Asia dan Afrika
sudah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk dan berkembangnya
imperialisme dan kolonialisme barat. Bangsa India, Indonesia, Mesir, dan Persia
pernah mengalami masa kejayaan sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Kejayaan masa lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan.
Bagi Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan
kejayaan pada masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Dimana pada masa
Majapahit, mereka mampu menguasai daerah seluruh nusantara, sedangkan masa
Sriwijaya mampu berkuasa di lautan karena maritimnya yang kuat.
b. Perasaan senasib dan sepenanggungan
akibat penderitaan dan kesengsaraan masa penjajahan
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia,
Afrika mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga mereka ingin
menentang imperialisme barat.
c.
Munculnya golongan cendekiawan
Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan cendekiawan baik
hasil dari pendidikan barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi
penggerak dan pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia.
d. Paham nasionalis yang
berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan
1) Kemajuan dalam bidang
politik. Berbagai gerakan nasionalis ingin meghancurkan kekuasaan asing, mereka
berusaha menyuarakan aspirasi masyarakat yang terjajah. Rakyat pribumi yang
berada di bawah kungkungan dan kekuasaan kolonial dimana penuh dengan
penindasan dan berbagai penyelewengan hak asasi manusia.
2)
Dalam bidang ekonomi, tampak
dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi ekonomi asing. Tujuannya untuk
membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.
3)
Dalam bidang budaya.
Kebudayaan bangsa Indonesia yang hampir punah/ luntur karena masuknya budaya
asing berusaha dilindungi, diperbaiki dan dikembalikan. Para nasionalis berusaha
untuk memperhatikan dan menjaga serta menumbuhkan kebudayaan asli bangsa
Indonesia.
2. Faktor dari luar (eksternal)
a.
Kemenagan Jepang atas Rusia (1905)
1904-1905
Jepang melawan Rusia dan tentara Jepang berhasil mengalahkan Rusia. Hal ini
dikarenakan, modernisasi yang dilakukan jepang telah membawa kemajuan yang
pesat dalam berbagai bidang bahkan dalam bidang militer. Awalnya dengan
kekuatan yang dimiliki tersebut Jepang mampu melawan Korea tetapi kemudian dia
melanjutkan ke Manchuria dan beberapa daerah di Rusia. Keberhasilan Jepang
melawan Rusia inilah yang mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika
mulai bangkit melawan bangsa asing di negerinya.
b.
Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara
1) Pergerakan Kebangsaan India
India untuk menghadapi Inggris membentuk organisasi kebangsaan dengan nama ”All India National Congres”. Tokohnya, Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal Nehru, B.G. Tilak,dsb.
Mahatma Gandhi memiliki dasar
perjuangan :
1. Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan
2. Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat
apapun walaupun mereka tetapi masuk kantor atau pabrik
3. Satyagraha merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama
dengan pemerintah kolonial Inggris.
4. Swadesi merupakan gerakan rakyat India untuk memakai
barang-barang buatan negeri sendiri
Selain itu adanya pendidikan
Santiniketan oleh Rabindranath Tagore
2)
Gerakan Kebangsaan Filipina
Digerakkan oleh Jose Rizal dengan tujuan untuk mengusir penjajah bangsa
Spanyol di Wilayah Filipina. Jose ditangkap tanggal 30 September 1896 dijatuhi
hukuman mati. Akhirnya dilanjutkan Emilio Aquinaldo yang berhasil
memproklamasikan kemerdekaan Filipina tanggal 12 Juni 1898 tetapi Amerika
Serikat berhasil menguasai
Filipina dari kemerdekaan baru diberikan Amerika Serikat pada 4 Juli 1946.
3)
Gerakan Nasionalis Rakyat Cina
Gerakan ini dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, yang mengadakan pembaharuan
dalam segala sektor kehidupan bangsa Cina. Dia menentang kekuasaan Dinasti
Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu I:(nasionalisme, demokrasi, dan Sosialisme)
a.
Republik Cina adalah suatu
negara nasional Cina
b.
Pemerintah Cina disusun
atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tanggan rakyat)
c. Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi
rakyatnya.
Apa yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap
pergerakan rakyat Indonesia. Terlebih lagi setelah
terbentuknya Republik Nasionalis Cina (1911)
4)
Pergerakan Turki Muda (1908)
Dipimpin oleh Mustafa Kemal
Pasha menuntut pembaharuan dan modernisasi di segala sektor kehidupan
masyarakatnya. Ia ingin agar dapat mengembangkan negerinya menjadi negara
modern. Gerakan Turki Muda ini banyak mempengaruhi munculnya pergerakan
nasional di Indonesia.
5)
Pergerakan Nasionalisme Mesir
Dipimpin oleh Arabi Pasha
(1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris
atas negeri Mesir. Adanya pandangan modern dari Mesir yang dikemukakan oleh
Muhammad Abduh mempengaruhi berdirinya organisasi-organisasi keagamaan di
Indonesia seperti Muhammaddiyah.
c. Munculnya Paham-paham baru
Munculnya paham-paham baru di
luar negeri juga menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang serupa di
Indonesia. Perkembangan paham-paham itu terlihat pada penggunaan
ideologi-ideologi (paham) pada organisasi pergerakan nasional yang ada di
Indonesia.
C. PERKEMBANGAN IDEOLOGI INDONESIA
Ideologi yang tumbuh dan
berkembang di dunia memberikan pengaruh terhadap muncul dan berkembangnya
Ideologi-ideologi di Indonesia.
a) Ideologi Liberalisme
Ideologi Liberalisme
diperkenalkan oleh orang-orang Belanda yang mendukung perjalanan bangsa
Indonesia. Mereka melihat banyak terjadi penyimpangan yang telah berada jauh di
luar batas-batas peri kemanusiaan. Oleh karena itu, mereka mengusulkan agar
pemerintah kerajaan Belanda memerintahkan pelaksanaan paham liberalisme di
Indonesia. Dengan paham tersebut dimungkinkan dapat membawa masyarakat
Indonesia kepada perubahan yang lebih baik.
Paham liberalisme merupakan
suatu paham yang mengutamakan kemerdekan Indonesia atau kebebasan kehidupan
masyarakat. Dengan berkembangnya kebebasan masyarakat dapat berkembang dan
berupaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Di Indonesia paham liberalisme
dikembangkan oleh organisasi politik seperti Indische Partij.
b) Ideologi Nasionalisme
Nasionalisme sebagai ideologi
menunjukkan suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah serta tujuan
dan cita-cita. Sehingga akan merasakan adanya sebuah kesetiaan yang mendalam
terhadap kelompok bangsa tersebut. Ideologi Nasional di Indonesia diperkenalkan
oleh Partai
Nasional Indonesia (PNI) yang diketuai oleh Ir. Soekarno. PNI bertujuan
untuk memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang bebas dari penjajahan.
Sedangkan cita-citanya adalah mencapai Indonesia merdeka dan berdaulat,
serta mengusir penjajahan
pemerintahan Belanda di Indonesia.
c) Ideologi Komunis
Ideologi komunis di Indonesia
diwujudkan dengan pembentukan organisasi Indische
Social Democratis the Vereereniing (ISDV) oleh Sneevliet. Tetapi karena ia
orang kebangsaan Belanda maka kurang didukung rakyat. Oleh karena itu ia
bekerjasama dengan Semaun yang memunculkan pembentukan Partai Komunis Indonesia
(PKI) tahun 1920. Tetapi PKI dijadikan sebagai partai terlarang di Indonesia
pada masa kekuasaan kolonial sebab PKI gagal melakukan pemberontakan pada tahun
1926 dan 1927. Selain itu karena adanya gerakan PKI yang radikal.
d)Ideologi Demokrasi
Ideologi demokrasi pertama
kali muncul di Yunani dengan sistem demokrasi langsung dimana rakyat ikut
menentukan jalannya suatu pemerintahan.
Sistem demokrasi di Indonesia
baru dapat dilaksanakan setelah Indonesia merdeka, yang dikenal dengan sistem
demokrasi Pancasila. Pada masa pergerakan tidak dapat dilaksanakan sebab
Indonesia berada di bawah penjajahan sehingga Belanda tidak mungkin menerapkan
sistem demokrasi karena akan merugikan kekuasaan pemerintahan kolonial Belanda
atas wilayah Indonesia.
e) Ideologi Pan Islamisme
Ideologi Pan Islamisme
merupakan suatu paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat Islam sedunia.
Pan Islamisme merupakan suatu gerakan yang radikal dan progresif sehingga
semangat yang terkandung dalam gerakan tersebut telah membangkitkan rasa
kebangsaan yang kuat dengan didasari ikatan keagamaan.
Ideologi tersebut di
Indonesia menyebabakan munculnya organisasi yang berdasarkan pada keagamaan
seperti, Sarekat Islam (SI),
Muhammadiyah, dll.
Munculnya Pan Islamisme
berkaitan erat dengan kondisi dunia abad-19 yang merupakan kemunduran dunia
Isalam sementara dunia barat mengalami kemajuan dan melakukan penjajahan
terhadap negara-negara Islam, termasuk Indonesia yang mayoritas masyarakat
beragama Islam.
D.
PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL
Indonesia merupakan sebuah
kata yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia. Kata ini sebagai identitas
nasional, lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan.
Sehingga perjuangan yang dilakukan tidak
lagi atas nama daerah tetapi untuk Indonesia. Ini menjadi penting karena dapat
mempersatukan perjuangan dan pergerakan bangsa Indonesia.
Sejak kapan istilah Indonesia
mulai digunakan ?
·
J.R. Logan menggunakan
istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan nusantara dalam
tulisannya pada tahun 1850
·
Earl G. Windsor dalam
tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850 menyebut penduduk nusantara
dengan Indonesia
·
Serta tokoh-tokoh yang
mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional
·
Istilah Indonesia dijadikan
pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang awalnya bernama ”Indische
Vereninging” menjadi ”Perhimpunan Indonesia”
·
Nama majalah ”Hindia Putra”
menjadi ”Indonesia Merdeka”
·
Istilah Indonesia semakin
populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui Sumpah Pemuda kata
Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui oleh setiap suku
bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia maupun yang di
luar wilayah Indonesia.
·
Kata Indonesia dikukuhkan
kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
E.
PERAN BERBAGAI GOLONGAN dalam PEMBENTUKKAN IDENTITAS
NASIONAL
Perkembangan nasionalisme
yang mengarah pada upaya untuk melakukan pergerakan nasional guna melawan
penjajah tidak bisa lepas dari peran berbagai golongan yang ada dalam
masyarakat, seperti golongan terpelajar/kaum cendekiawan, golongan profesional,
dan golongan pers.
a.
Golongan Terpelajar
Golongan terpelajar dalam
masyarakat Indonesia saat itu termasuk dalam kelompok elite sebab masih sedikit
penduduk pribumi yang dapat memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh
pendidikan merupakan sebuah kesempatan yang istimewa bagi rakyat Indonesia.
Mereka memperoleh pendidikan melalui sekolah-sekolah yang didirikan kolonial yang
dirasa memiliki kualitas baik. Dengan pendidikan model barat yang mereka
miliki, golongan terpelajar dipandang sebagai orang yang memiliki pandangan
yang luas sehingga tidak sekedar dikenal saja tetapi mereka dianggap memiliki
kepekaan yang tinggi. Sebab selain memperoleh pelajaran di kelas mereka akan
membentuk kelompok kecil untuk saling bertukar ide menyatakan pemikiran mereka
mengenai negara Indonesia melalui diskusi bersama. Meskipun mereka berasal dari
daerah yang berbeda tetapi mereka merasa senasip sepenanggunagan untuk mengatasi
bersama adanya penjajahan, kapitalisme, kemerosotan moral, peneterasi budaya,
dan kemiskinan rakyat Indonesia. Hingga akhirnya mereka membentuk perkumpulan
yang selanjutnya menjadi Oragnisasi Pergerakan Nasional. Mereka membentu
organisasi-organisasi modern yang berwawasan nasional. Mereka berusaha
menanamkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, menanamkan rasa
nasionalisme, menanamkan semangat untuk memprioritaskan segalanya demi
kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi melalui organisadi tersebut.
Selanjutnya melalui organisasi pergerakan nasional tersebut mereka melakukan
gerakan untuk melawan penjajahan yang selanjutnya membawa Indonesia pada
kemerdekaan.
Jadi Golongan terpelajar
memiliki peran yang besar bagi Indonesia meskipun keberadaannya sangat terbatas
(minoritas) tetapi golongan terpelajar inilah yang menjadi pelopor pergerakan
nasional Indonesia hingga akhirnya kita berjuangan melawan penjajah dan
memperoleh kemerdekaan.
b.
Golongan Profesional
Golongan profesional merupakan mereka yang memiliki profesi tertentu seperti
guru, dan dokter.Keanggotaan golongan ini hanya terbatas pada orang
seprofesinya. Golongan profesional ini lebih banyak ada dan mengembangkan
profesinya didaerah perkotaan. Golongan profesional pada masa kolonial memiliki
hubungan yang dekat dengan rakyat, sehingga mereka dapat mengetahui keberadaan
rakyat Indonesia pada saat itu. Sehingga golongan ini dapat menggerakkan
kekuatan rakyat untuk menentang kekuasaan pemerintah kolonial Belanda.
1)
Peran Guru
ü
Guru merupakan ujung tombak
perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya dan berjuang
memajukan bangsa Indonesia dari keterbelakangan.
ü
Guru memberikan pendidikan
dan pengajaran kepada generasi penerus bangsa melalui lembaga-lembaga
pendidikan yang ada baik itu sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial
maupun sekolah yang didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia.
ü
Melalui pendidikan tersebut
guru dapat menanamkan rasa kebangsaan/ rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga anak-anak
kaum pribumi dapat menyadari dan tekanan dari pemerintah kolonial Belanda.
ü
Guru telah membangun dan
membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia.
ü
Guru telah mendidik dan
melahirkan tokoh-tokoh pejuang yang dapat diandalkan dalam memperjuangkan
kebebasan bangsa Indonesia dari cengkeraman kaum penjajah.
ü
Orang-orang pribumi mulai
menghimpun kekuatan dan berjuang melalui organisasi-organisasi modern yang
didirikannya. Organisasi-organisasi perjuangan yang didirikan oleh kaum
terpelajar bangsa Indonesia dijadikan sebagai wadah perjuangan di dalam
menentukan langkah-langkah untuk mengusir pemerintah kolonial Belanda dan
berupaya membebaskan bangsa dari segala bentuk penjajahan asing.
Bagi guru tempat perjuangan
mereka adalah lembaga-lembaga pendidikan yang ada, di sekolah tersebut guru
membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai
kemerdekaannya.
Contoh lembaga pendidikan
yang ada, yaitu :
·
Perguruan Taman Siswa
didirikan oleh Ki Hajar Dewantara
·
Lembaga Pendidikan Perguruan
Muhammadiyah didirikan oleh K.H Achmad dahlan
Melalui gurulah dihasilkan tokoh-tokoh besar bangsa
Indonesia maupun tokoh-tokoh besar dunia. Di tangan gurulah terletak maju
mundurnya sebuah bangsa. Jadi jika tidak ada guru maka mungkin Indonesia tidak
dapat terbebas dari Kekuasaan kolonial.
2)
Peran Dokter
Ø
Pada masa kolonial dokter
memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rakyat.
Ø
Dokter dapat merasakan
kesengsaraan dan penderitaan yang dialami rakyat Indonesia melalui penyakit
yang dideritanya. Ia mendengarkan berbagai keluhan yang dialami oleh rakyat
Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Indonesia
adalah akibat dari berbagai tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh
pemerintah kolonial Belanda.
Ø
Ketergerakan hati mereka diwujudkan
melalui perjuangan dengan membentuk wadah organisasi yang bersifat sosial dan
budaya yang diberinama Budi Utomo yang didirikan 20 Mei 1908 oleh Dr. Wahidin
Sudirohusodo, Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Gunawan Mangunkusumo.
c.
Golongan Pers
Pers sudah mulai masuk ke
Indonesia pada abad ke-19, dan masuknya pers di Indonesia memberikan pengaruh
yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Wujud perkembangan pers dapat dilihat
dalam bentuk surat kabar maupun majalah. Awalnya surat kabar yang beredar hanya
digunakan untuk orang-orang asing tetapi karena untuk mengejar pelanggan dari
masyarakat pribumi maka muncul surat kabar yang di modali orang Cina tetapi
menggunakan bahasa Melayu.
Peran media :
Melalui surat kabar terdapat pendidikan politik, sebab melalui surat kabar tersebut ternyata dimuat
isu-isu mengenai masalah politik yang sedang berkembang sehingga secara tidak
langsung melalui surat kabar tersebut telah memberikan pendidikan politik
kepada masyarakat Indonesia.
Melalui Surat kabar/ majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitu memperluas
pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat membentuk pendapat (opini) umum.
Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui
tulisan-tulisan di surat kabar dan media masa sehingga menumbuhkan pemikiran
dan pandangan kritis pembaca yang dapat membangkitkan kesadaran bersama bagi
bangsa Indonesia.
Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang
paling potensial untuk memuat berita, wawasan dan polemik (tukar pikiran
melalui surat kabar), bahkan ide dan pemikiran secara struktural dapat
dikomunikasikan kepada masyarakat luas.
Meskipun pada masa itu ruang gerak pers dibatasi
dan dikontrol ketat oleh pemerintah kolonial. Tetapi melalui surat kabar
tersebut sebagai sarana untuk menyampaikan segala sesuatu yang dikehendaki dan
diprogramkan oleh pemerintah sehingga sedapat mungkin bisa diinformasikan
kepada masyarakat luar. Dimana pemberitahuannya lebih memihak pada pemerintah
kolonial Hindia Belanda.
Pada masa pergerakan nasional Indonesia, surat
kabar mempunyai peranan yang sangat penting bahkan organisasi pergerakan
nasional Indonesia telah memiliki surat kabar sendiri-sendiri, seperti:
Darmo Kondo (Budi Utomo), Oetoesan
Hindia (Sarekat Islam), Het Tiidsriff
dan De Expres (Indische Partij), Indonesia
Merdeka (Perhimpunan Indonesia), Soeloeh
Indonesia Moeda (PNI), Pikiran Rakyat
(Partindo), Daulah Ra’jat (PNI Baru)
Surat kabar yang dimiliki oleh
organisasi-organisasi tersebut menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan
bentuk-bentuk perjaungan kepada rakyat, agar rakyat dapat mengetahui dan
memberikan dukungan kepada organisasi-organisasi itu.
F.
PERKEMBANGAN NASIONALISME INDONESIA
Nasionalisme di Indonesia
mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat ketika secara resmi Budi
Utomo diakui oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1908. Secara singkat
perkembangan nasionalisme Indonesia menjadi lebih ramai sejak berdiri Budi
Utomo hingga Proklamasi Kemerdekaan. Sejak budi utomo berdiri
organisasi-organisasi yang mengusahakan perbaikan dan kondisi rakyat Indonesia.
Tahapan perkembangan nasionalisme Indonesia adalah
sebagai berikut.
a)
Periode Awal Perkembangan
Dalam periode ini gerakan nasionalisme diwarnai dengan
perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya. Organisasi yang muncul
pada periode ini adalah Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam/ Sarekat Islam, dan
Muhammadiyah.
b)
Periode Nasionalisme Politik
Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulai
bergerak dalam bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi
yang muncul pada periode ini adalah Indische Partij dan Gerakan Pemuda.
c)
Periode Radikal
Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia
ditujukan untuk mencapai kemerdekaan baik itu secara kooperatif maupun non
kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah). Organisasi yang bergerak
secara non kooperatif, seperti Perhimpunan Indonesia, PKI, PNI.
d)
Periode Bertahan
Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih
bersikap moderat dan penuh pertimbangan. Diwarnai dengan sikap pemerintah
Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih
berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi dan
gerakan yang berkembang pada periode ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.
Dari perkembangan
nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat persatuan dan
cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu dari berbagai suku
di indonesia.
G.
STRATEGI ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
Pergerakan Nasionalisme
Indonesia muncul bersamaan dengan kebangkitan nasionalisme Asia yang dianggap
sebagai reaksi terhadap penjajahan. Menurut Arnold Toynbee, ada 2 reaksi
terhadap penjajahan, yaitu:
ü
Zelotisme, yaitu
reaksi/ sikap rakyat yang dijajah dengan ”menutup pintu” terhadap pengaruh
bangsa Barat. Reaksi tersebut disebut sebagai politik Isolasi atau melakukan
perlawanan secara pasif. Contoh yang melalukan politik Isolasi, yaitu Jepang.
Selain itu Gerakan Sanusi di Afrika, Gerakan Wahabi di Saudi, Gerakan Swadesi
di India.
ü
Herodianisme, yaitu
mereka membuka diri terhadap pengaruh asing bahkan meniru jika perlu tetapi
mereka cerdik dalam menghadapi sikap dan tindakan penjajah. Ketika mereka telah
kuat maka mereka akan melawan. Reaksi ini dinamakan perlawanan aktif yakni
menentang pengaruh penjajah dengan menggunakan alat-alat dan senjata dari penjajah
sebdiri.
Dalam menghadapi kolonialisme
dan imperialisme Barat, organisasi pergerakan nasional mempunyai bentuk dan
strategis yang berbeda. Pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai
Indonesia merdeka. Jika dilihat dari strateginya ada yang bersifat kooperatif
(bekerja sama dengan penjajah) dan ada yang bersifat non kooperatif (melakukan
perlawanan secara langsung). Jika dilihat dari bentuknya ada yang berupa
organisasi sosial, politik, kebudayaan, keagamaan, dsb. Secara umum organisasi pergerakan
tersebut mempunyai cara sebagai berikut:
·
Mempergunakan organisasi
modern sebagai alat perjuangan
·
Bersifat nasional
·
Menghindari penggunaan
kekerasan senjata
·
Mengubah asas non kooperatif
menjadi kooperatif
·
Memilih tokoh-tokoh agama, kaum pelajar, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat sebagai pemimpin perjuangan
Memilih tokoh-tokoh agama, kaum pelajar, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat sebagai pemimpin perjuangan
0 Response to "Pergerakan Nasional Indonesia"
Posting Komentar