MASUK dan BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM di INDONESIA
Islam tumbuh di
Jazirah (Semenanjung) Arab tepatnya di Mekkah. Islam pertama kali diperkenalkan
oleh Muhammad SAW (Salallahu Allaihi Wassalam). Masuk
ke Indonesia
pada sekitar abad ke-7 M
I.
ARAB SEBELUM MASUKNYA ISLAM
a. Keadaan Jazirah/Semenanjung Arab sebelum
Islam
Jazirah Arab di bagi
menjadi 3 wilayah, yaitu:
1. Jazirah
Arab bagian Selatan
Cirinya
:
Ø Daerahnya
mendapat cukup banyak curah hujan.
Ø Merupakan
daerah yang cocok untuk bercocok tanam/sebagai tanah pertanian.
Ø Letak
strategis dalam dunia perdagangan (antara India dan Mesir)
Ø Terdapat kerajaan besar Saba/Sheba yang merupakan pusat
perdagangan dan mengalami keruntuhan pada tahun 575 SM.
2. Jazirah
Arab bagian Utara
Daerah jazirah ini dekat dengan Jalur jalan
raya Mesir-Romawi-Iran yang bertemu di daerah Palestina.
3. Jazirah
Arab bagian Tengah
·
Jazirah ini merupakan
daerah gurun.
·
Penduduk jazirah ini
disebut Suku Badawi. Suku Badawi
merupakan suku yang hidup berkelompok dari hasil peternakan dan perampasan
kalifah-kalifah yang melewati daerah tersebut.
·
Mereka adalah para
pemberani yang suka berperang, tidak mau tunduk pada siapapun dan sulit
dipersatukan.
·
Daerah Arab Tengah
disebut juga daerah Hijaz. Disebut
Hijaz sebab daerah tersebut tidak pernah dijajah oleh bangsa lain. Hal ini
disebabkan karena daerah tersebut sulit untuk dijangkau, tandus dan rakyatnya
miskin.
·
Terdapat kota penting
yaitu Mekkah yang dikuasai oleh suku Quraisy
b. Kehidupan Masyarakat Arab Sebelum Islam
Kehidupan masyarakat Arab sebelum Islam
disebut dengan masa Jahiliyah (masa
kebodohan, masa yang penuh kegelapan, masa yang penuh ketidak tahuan)
Kehidupan masyarakat
Arab sebelum Islam yaitu :
- Masyarakat Arab saat itu tidak mempunyai pemerintahan yang rapi
- Rakyat Arab masih buta huruf
- Mereka seringkali berpindah tempat untuk mencari penghidupan yang layak sebab lingkungan alam Arab memiliki keadaan yang bergunung pasir dan bergunung-gunung.
- Masyarakat Arab merupakan bangsa pemberani jika berperang sampai titik darah penghabisan. Meskipun begitu bangsa tersebut tetap teguh dalam kepribadian, tidak mau berubah dari tata kehidupan atau adat istiadat yang dimiliki.
- sebelum masuknya Islam mereka mempunyai kepercayaan :
a.
Menyembah berhala, yaitu sesuatu yang dipuja, didewakan, dan disembah.
Ada pada masa
Ka’bah berada dalam kekuasaan Jurhum
dan ketika sebuah pasukan yang dipimpin oleh Amr bin Lubayi datang berhasil mengalahkan Jurhum, kemudian
meletakkan berhala besar bernama Hubal
di sisi Ka’bah yang harus disembah oleh penduduk Hijaz. Sejak saat itu penduduk Arab menyembah berhala hingga suku Quraisy berkuasa kembali di Hijaz.
b.
Menyembah Malaikat,
binatang, jin, hantu (Syetan) syetan
yang paling jahat disebut Ifrit. Bila
ada orang mati rohnya akan menjadi burung bernama HAMMAH.
- Mereka sudah mempunyai tatanan kehidupan masyarakat menurut kebiasaan. Adapun kebiasaan mereka adalah sebagai berikut.
a. Masyarakatnya
hidup penuh dengan takhayul
b. Masyarakatnya
memiliki akhlak yang tidak pantas seperti bermain judi, minum-minuman keras,
berfoya-foya, dsb.
c.
Melakukan pencurian dan perampokkan pada
suku-suku lain bahkan menimbulkan perselisihan dan peperangan antar suku
bangsa.
d. Ada
tindak kekejaman yaitu dengan mengubur anak perempuannya hidup-hidup.
II.
MASUKNYA ISLAM DI ARAB
Islam yang berkembang
di Arab dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Kronologi penyebaran dan perkembangan
Islam di Arab masa nabi Muhammad sebagai berikut.
Muhammad SAW lahir
pada tanggal 20 April 571 M di
Mekkah, dia merupakan ketrurunan suku Quraisy.
Pada 596 M (saat usia 25 tahun), ia menikah
dengan Siti Khadijah (janda) yang saat itu berusia 40 Tahun
6 Agustus 610 M,
Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya setelah ia menyepi di gua Hira. Wahyu
pertama tersebut adalah perintah untuk membaca.
2,5 tahun kemudian
kira-kira 612 M, Muhammad menerima
wahyu kedua. Setelah ia menerima perintah untuk memuliakan nama Tuhan, Muhammad
mulai menyebarkan Islam awalnya hanya kepada istri dan anaknya lalu kerabatnya
dan yang lainnya.
Selanjutnya ia mulai mengajarkan agama Islam ke
orang-orang Mekkah akan tetapi ditentang oleh orang-orang Quraisy yang dipimpin
Abu Sofyan. Perkembangan Islam pada periode
Mekkah adalah sebagai berikut.
·
Islam awalnya
berkembang di Mekkah dan penyebarannya dilakukan sembunyi-sembunyi.
·
Agama Islam hanya
diterima oleh kalangan bawah seperti orang miskin, wanita pekerja maupun budak.
·
Ketika dilakukan
secara terbuka muncul berbagai reaksi perlawanan menentang penyebaran Islam
seperti penyiksaan, ancaman keselamatan terhadap pengikut Islam.
·
Penentangan terhadap
agama Islam tersebut disebabkan
karena :
-
Islam dianggap
bertentangan dengan kepercayaan asli masyarakat
-
Faktor Politik,
khawatir terhadap adanya kemungkinan keluarga Abu Muthalib menguasai Mekkah
-
Faktor Ekonomi,
menurunnya pendapatan para pemahat patung karena orang tidak lagi membeli
patung sebagai alat pemujaan.
-
Fraktor Sosial, karena
kaum bangsawaan/ raja tidak setuju derajatnya disamakan dengan rakyat biasa.
·
Perlawanan semakin
gencar sehingga pada tahun 615 M Muhammad mengungsikan pengikutnya ke Habsyah
(Abbesenia/ Etiopia).
Karena semakin banyak
orang yang disiksa maka pengikut Muhammad di Madinah menyarankan agar beliau
pindah ke Madinah (Yatsrib) tapi beliau tidak mau sampai akhirnya beliau
mengalami peristiwa Isra’ Mi’raj.
Terjadi peristiwa Isra Mi’raj merupakan sebuah peristiwa
sebelum hijrahnya nabi Muhhammad dari Mekkah ke Madinah. Terjadi pada tanggal 27 Rajab 621 M. Peristiwa ini terjadi hanya
dalam waktu satu malam.
Isra artinya perjalanan
malam nabi Muhammad dari Masjid Al-Harram di Mekkah ke Masjid Al-Aqsa di Bait
Al-Maqdis di Palestina. Setelah sholat di Al-Aqsa maka nabi melakukan peristiwa
Mi’raj.
Mi’raj merupakan meneruskan
perjalanannya ke langit ke-7 terus ke Sidratu’l Muntaha menghadap Allah SWT. Pada
peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk melakukan sholat 5 waktu. Setelah
melakukan Isra’Miraj pada malam itu juga nabi kembali ke Mekkah.
Atas desakan
pengikutnya maka 12 Rabiulawwal 622 M Muhammad
melakukan Hijrah dari Mekkah dan
Madinah (Yatsrib). Peristiwa ini sebagai awal dimulainnya tahun Hijriah. Di Madinah nabi disambut gembira karena
kedatangannya memang sudah lama diharapkan.
Sejak itu diawalilah Islam periode Madinah.
ü
Sejak nabi menetap di
Madinah maka terdapat 4 golongan
dalam kehidupan masyarakatnya,
yaitu:
1. Kaum Muhajirin, yaitu orang Mekkah yang
ikut hijrah nabi ke Madinah
2.
Kaum Anshor,
merupakan orang Madinah yang membantu nabi Muhammad
3.
Kaum Munafiqin,
yaitu oarng yang memeluk Islam untuk mencari keuntungan lahiriah.
4. Kaum Yahudi, merupakan pengikut Nabi Musa
yang mengetahui agama Islam tetapi tidak sudi meyakini Muhammmad sebagai nabi.
ü
Pada tahun 630 M terjadi peristiwa Jihad, merupakan peristiwa melawan
Mekkah dan mempertahankan Ka’bah. Pertempurannya terjadi di Gurun Badar dan
Uhud. Akhirnya Kabah berhasil dikuasai dan penduduk Mekkah tunduk serta mau
memeluk Islam. Kurang lebih 2 tahun kemudian seluruh Jazirah Arab telah memeluk
agama Islam.
Kemenangan
umat Islam membawa bangsa Arab ke persatuan setelah bangsa itu lama hidup dalam
perpecahan.
ü
Agama Islam
merupakan ikatan bagi orang Arab dalam suatu negara.
Pada 12 Rabiullawwal/ 8 April 632 M beliau wafat di Madinah.
III.
MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
1.
Waktu Kedatangan Islam
Mengenai waktu
masuknya Islam ke Indonesia ada beberapa pemikiran, yaitu:
- Abad ke-7
Islam diperkirakan
masuk ke Indonesia pada abad ke-7 yaitu pada masa kekuasaan kerajaan Sriwijaya.
Terbukti dengan adanya sumber berupa :
Berita Arab :
Para pedagang Arab telah datang ke Indonesia sejak masa kerajaan Sriwijaya yang
menguasai jalur pelayaran-perdagangan Indonesia bagian barat. Buktinya di
kerajaan Sriwijaya terdapat adanya sebutan Zabaq, Zabay, Sribusa untuk para
pedagang Arab
Catatan Sejarah Kerajaan Cina (674) : Pada masa
dinasti Tang terdapat rencana orang-orang Ta-shih untuk menyerang kerajaan Holing. Ta-sih dalam berita tersebut ditafsirkan sebagai orang-orang Arab.
Berita Chou Ku-Fei (1178 M) : Di Indonesia terdapat 2 tempat yang menjadi komunitas
orang Ta-shih, yaitu Fo-lo-an dan
Sumatera Selatan. Fo-lo-an dikenal
sebagai Kuala Brag, Trengganu, Malaysia.
- Abad ke-11
Pada abad 11 Islam
sudah masuk ke Jawa terbukti dengan di daerah Leran (Gresik) ditemukan sebuah
batu bertuliskan dalam huruf Arab yang memuat keterangan tentang meninggalnya
seorang perempuan bernama Fatimah Binti
Maimun (1082 M).
- Abad ke-13
Islam sudah masuk
sejak abad ke-13, buktinya :
Catatan Perjalanan Marco Polo (1292)
Marco Polo adalah orang Venesia. Dalam catatan
perjalanannya tersebut diceritakan bahwa tahun 1292 dalam perjalanan dari
Tiongkok ke Eropa melalui jalur laut, Marco Polo mendapat tugas dari kaisar
Cina untuk mengantarakan putrinya yang dipersembahkan kepada kaisar Romawi.
Dalam perjalanannya ia singgah ke Sumatra bagian Utara. Ia menemukan kerajaan
Islam yaitu kerajaan Samudra dengan ibu kotanya Pasai. Di sana ia menjumpai
penduduk yang beragama Islam dan juga banyak pedagang dari India (Gujarat) yang
giat menyebarkan agama Islam. Pada akhir abad 13 Islam sudah berkembang
di Indonesia.
Berita dari Ibn Battutah (1297 M)
Ditemukan adanya nisan Sultan Malik Al Saleh (seorang
pengajar tasawuf yang kemudian menjadi raja Samudera Pasai di Sumatera Utara).
Kesimpulan :
Pada abad ke-7 kemungkinan Islam sudah mulai
dikenalkan di Indonesia.
Baru pada abad ke-11 mulai ada orang-orang
Indonesia yang memeluk agama Islam
Dan baru pada abad
ke-13 Islam sudah mulai berkembang di berbagai daerah pesisir di Jawa itu
Islam berkembang luas ke berbagai Pulau di Indonesia.
2. Asal Kedatangan Islam
a. Berasal dari Persia
·
Menurut Husein Jayadiningrat :Di
Minangkabau dan Aceh ada yang menyebut bulan Muharam sebagai bulan Tabut yaitu bulan
untuk memperingati wafatnya Hasan dan Husein (cucu Muhammad) di Karbala. Di
Persia ada upacara peringatan wafatnya Husein+Hasan diadakan dengan mengarak
peti yang disebut Tabut.
Kebiasaan tersebut masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Persia
(Umar Amin Husen). Upacara tersebut di Indonesia diperingati di daerah
Bengkulu.
· Di
Persia ada suku Leran.Suku tersebut dimungkinkan dulu datang ke Jawa sebab
di Gresik ada kampung bernama Leran.
·
Di Persia ada nama Suku Jawi, suku tersebut terdapat
juga di Indonesia
dan didugamerekalah yang mengajarkan huruf Arab di Jawa yang disebut huruf Arab Pegon.
b. Berasal dari Gujarat/
Malabar/Decan di India
Islam masuk dibawa oleh pedagang dari Gujarat, buktinya:
ü Adanya makam
raja Islam di Samudra Pasai (Malik Al Saleh) yang terbuat dari marmer yang
diperkirakan nisan tersebut didatangkan dari Gujarat.
ü Dalam masyarakat Jawa, masyarakat menyebut pemakaman dengan istilah Jaratan yang dimungkinkan berasal dari
nama Gujarat.
ü Pendapat tersebut diperkuat dengan adanya berita Marco
Polo bahwa ketika dia singgah di Samudra Pasai telah menemukan orang-orang
India yang menyebarkan Islam.
c. Berasal dari Arab/ Parsi
Ø Menurut Ibnu Batutah
Raja Samudra Pasai bermazab Syafii.
Penganut terbesar mazab tersebut adalah di Mesir dan Mekkah sehingga raja
selalu mengikuti musyawarah para ulama syafii. Jika dari Persia
dan India tentu di Indonesia banyak yang menganut aliran syiah seperti di Persia dan Hanafi
seperti di India.
Ø Raja Samudra Pasai bergelar Al Malik seperti digunakan di Mesir dan
Arab. Di Persia digunakan istilah syah, dimana di Indonesia baru muncul
dan digunakan oleh raja Malaka pada abad ke-15.
Ø Tidak ditemukan karya-karya yang
berasal dari India sebelum abad XVII tetapi pengarang dengan nama-nama dari
Arab dan Parsi
Ø Menurut Historiografi lokal
”Hikayat Raja-raja Pasai” disebutkan adanya ungkapan utusan Makah yang diperkirakan berarti utusan
dari Mekah di Arab. Menurut Riwayat Aceh, Islam diperkenalkan oleh Syaikh
Abdullah Arif.
VI. GOLONGAN
PEMBAWA DAN PENERIMA
a. Golongan
Pembawa
1. Pedagang
Para pedagang datang awalnya untuk sekedar
berdagang tetapi kemudian pedagang muslim mempengaruhi rekan dagangnya untuk
kemudian menganut Islam. Para pedagang setempat yang telah mengaanut agama
Islam menyebarkan pada penduduk di sekitarnya.
2.
Mubaligh/ guru agama/Kyai
Datang memang untuk mengajarkan dan
menyebarkan agama Islam. Mendirikan pesantren untuk mencetak guru agama lokal.
Dari guru agama lokal tersebut kemudian disebarkan pada penduduk sekitar.
3.
Kaum Sufi/ Penganut
Tasawuf yang datang ke Indonesia
Kaum Sufi merupakan ahli ilmu
suluk/tasawuf. Mereka datang mengajarkan cara hidup Islam untuk mengenal dan
mendekatkan diri pada Allah atau untuk menuju kearah kesempurnaan batin.
b.
Golongan Penerima
1.
Golongan Elite
Terdiri dari raja,
bangsawan, penguasa. Mereka memegang peranan penting dalam menentukan kebijakan
perdagangan dan pelayaran sebab mereka bukan hanya penguasa tetapi juga para
pemilik saham, pemegang monopoli dagang. Awalnya mereka ingin mendapat dukungan
dari pedagang Muslim akibat kekacauan politik saat kerajaan Hindu-Budha, tapi
akhirnya menyebarkan agama Islam melalui berbagai pengaruh dan kharismanya.
2.
Golongan Wong Cilik
Wong Cilik
merupakan golongan lapisan bawah seperti pedagang serta rakyat biasa/jelata.
Pedagang dari berbagai negara termasuk pedagang Muslim melalui interaksi
perdagangan lambat laun menyababkan penduduk Indonesia menerima.
V. SALURAN ATAU METODE
PENYEBARAN AGAMA ISLAM
- Perdagangan
Kegiatan
perdagangan sudah ada sejak pada abad 7-16 M. Para pedagang Islam awalnya
singgah selama berbulan-bulan di Malaka dan pelabuhan lain di Indonesia. Mereka
menunggu angin musim yang baik untuk berlayar, sementara itu mereka berinterasi
dengan pedagang, raja, para bangsawan dan masyarakat setempat. Melalui
kesempatan tersebut agama Islam disebarkan. Pemukiman penduduk mereka disebut
daerah Pekojan. Saluran perdagangan
sangatlah menguntungkan bagi kaum Muslim sebab tidak ada pemisahan antara
kegiatan berdagang dengan kewajiban menyampaikan ajaran Islam kepada pihak
lain. Para pedagang Muslim dapat mempengaruhi golongan raja dan bangsawan yang
ikut dalam perdagangan. Hal ini dipercepat dengan situasi dan kondisi politik
beberapa kerajaan yang berusaha melepaskan diri dari pusat.
- Perkawinan
Para pedagang
Islam yang datang ke Indonesia umumnya tidak membawa isteri. Sehingga banyak
dari mereka yang kemudian menikah dengan wanita pribumi terutama anak
bangsawan. Sebelum melangsungkan pernikahan, wanita pribumi yang belum beragama
Islam diminta mengucapkan syahadat sebagai tanda menerima Islam sebagai
agamanya. Pernikahan merupakan ikatan lahir batin sehingga keluarga yang
terbentuk merupakan inti masyarakat Muslim yang baru. Hingga membentuk
perkampung. Contoh : pekojan yang merupakan tempat tinggal para pedagang
Gujarat. Kojan adalah pedagang Gujarat. Karena pernikahan dengan putri raja
maka keluarga raja/ bangsawan tersebut akan masuk Islam kemudian dimiliki
rakyatnya. Sehingga dengan pernikahan akan mempercepat perkembangan agama
Islam.
- Politik
Raja memiliki peran yang besar dalam proses Islamisasi di
Indonesia. Jika seorang raja beragama Islam maka rakyatnyapun akan menjalankan
ajaran agama Islam. Hal ini disebabkan karena kepatuhan rakyata yang tinggi
pada rajanya selain itu raja menjadi panutan/ teladan bagi rakyat. Semakin lama
Islam berkembang di suatu kerajaan, maka selalu ada upaya untuk menaklukkan
kerajaan yang lain, dimana upaya penaklukan itu disertai dengan penyebaran
agama.
- Pendidikan
Para
ulama/mubalig/kyai mendirikan pesantren di beberapa tempat di Indonesia. Di
Pesantren para pemuda dari berbagai daerah menerima pendidikan agama Islam.
Setelah tamat merekapun menjadi mubalig dan mendirikan pondok pesantren di
daerah masing-masing. Semakin terkenal pada pesantren tersebut semakin besar
pengaruhnya untuk menyebarkan agama.
Contoh :
Pesantren di Ampel Denta di Surabaya yang didirikan oleh
Raden Rahmat/ Sunan Ampel.
Pesantren
Sunan Giri, kebanyakan muridnya berasal dari Maluku. Pada perkembangannya
banyak raja yang mendatangkan kyai sebagai guru/ penasehat agama raja/
bangsawan.
- Tasawuf
Tasawuf adalah
ajaran/cara mendekatkan diri pada Tuhan. Memudahkan orang yang telah punya
dasar ketuhanan lain untuk mengerti dan menerima ajaran Islam. Ajarannya banyak
dijumpai melalui cerita babad dan Hikayat seperti Sejarah Banten, Babad Tanah Jawi, Hikayat Raja-raja Pasai.
Tulisannya yang ada antara abad ke-13 sampai abad ke-18, ajarannya yang
mengandung alam pikiran mistik Indonesia-Hindu seperti ajaran Hamzah Fansuri,
Syekh Lemah Abang, Sunan Panggung, Syamsudin, Syekh Abdul Hamad, Nuruddin
ar-Raniry. Ajaran pada abad 19
seperti Sumarah, Sapta Darma, Bratakesawa Pangestu.
- Kesenian
Sarana
kesenian digunakan sebab saat itu budaya Hindu sudah sangat kuat mengakar dalam
kehidupan masyarakat sehingga tidak ada upaya untuk melakukan perubahan yang
besar terhadap kesenian tersebut. Bahkan menggunakannya untuk menyebarkan agama
Islam, contoh: seni gamelan dan wayang kulit.
Selain itu
berkembang pula cabang seni yang lain seperti, seni bangunan, seni pahat/ukir,
seni tari, seni musik, dan seni sastra. Hasilnya terlihat dengan adanya
bangunan-bangunan Masjid kuno seperti di Demak, Cirebon, Banten dan Aceh.
Wayang adalah
alat Islamisasi yang terkenal. Dengan Sunan Kalijaga sebagai tokoh yang paling
mahir mementaskan wayang. Terkadang sebagai ganti dari upah menonton
pertunjukkan wayang, para penonton diminta mengucapkan kalimat syahadat. Sunan
Kalijaga terkadang menghubungkan cerita dalam kisah Mahabarata dan Ramayana
dengan Islam. Sebagai contoh dalam kisah Mahabarata dikenal adanya senjata yang
paling ampuh yaitu Jimat ”Kalimasada”, hal ini oleh Sunan Kalijaga diartikan
sebagai Kalimat Syahadat.
Kesusatraan,
contohnya Primbon-primbon pada abad ke-16 yang disusun oleh Sunan Bonang.
Dari penyebaran agama Islam di Indonesia tidak bisa lepas
dari peranan para wali yaitu Wali Songo.
Wali artinya bertindak
sebagai juru Dakwah, penyebar, dan perintis agama Islam di Pulau Jawa. Mereka
yang memiliki ilmu kebal dan kesaktian. Karena memiliki pengetahuan agama dan
keahlian tertentu maka wali mendapat banyak pengikut dan sangat dihormati. Di
Jawa terdapat 9 wali, yang untuk selanjutnya disebut dengan Wali Sango, terdiri
dari:
1)
Sunan Ampel/Raden
Rahmat tinggal di Ampel, Surabaya
2)
Sunan Maulana Malik
Ibrahim/ Maulana Magribi berasal dari Persia tinggal di Gresik
3) Sunan Giri, merupakan murid Sunan Ampel tinggal di Giri
dekat Surabaya.
4)
Sunan Drajat, putra
Sunan Ampel, tinggal di Drajat dekat Surabaya.
5)
Sunan Bonang,
merupakan putra Sunan Ampel, tinggal di dekat Tuban.
6)
Sunan Muria, tinggal
di lereng Gunung Muria, Kudus.
7)
Sunan Kalijaga,
tinggal di Kadilangu, dekat Demak.
8)
Sunan Kudus, tinggal
di daerah Kudus.
9)
Suanan Gunung Jati
berasal dari Samudera Pasai tinggal di Cirebon.
VI. PERKEMBANGAN MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Perkembangan masuknya agama Islam di Indonesia
adalah sebagai berikut.
· Agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang,
Mubaligh, dan kaum Sufi yang berasal dari Arab. Tetapi perkembangannya
tidak menutup kemungkinan orang-orang dari India dan Persia masuk dan
menyebarkan agama Islam tapi bukti-bukti menunjukkan agama Islam yang
berkembang pesat di Indonesia adalah Islam yang berasal dari Arab.
·
Dari ketiga golongan
tersebut penyebaran melalui perdagangan dirasa yang paling efisien, sebab saat
itu pelayaran dan perdagangan sangat berkembang pesat. Sehingga Agama Islam
masuk ke Indonesia melalui kegiatan perdagangan yang tumbuh dan berkembang
sebagai kegiatan ekonomi yang sangat penting di Nusantara.
·
Para pedagang tersebut
datang ke Indonesia untuk berdagang, mereka masuk ke Indonesia melalui Selat
Malaka dan pada perkembangnya melanjutkan perjalananya ke Pelabuhan Jepara,
Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Awan, dan Ternate untuk mencari
rempah-rempah. Aktivitas para pedagang tersebut selanjutnya memunculkan
lahirnya kota-kota pelabuhan sebagai tempat persinggahan atau tempat tinggal
sementara. Melalui komunikasi para pedagang Arab dan pribumi tersebut maka
secara tidak langsung dan damai mulailah diperkenalkan kebudayaan dan ajaran
agama Islam kepada penduduk nusantara.
·
Selanjutnya karena
para pedagang tersebut harus menunggu angin yang baik untuk melanjutkan
perjalanan maka mereka menjalin hubungan dengan penduduk setempat. Dari
hubungan tersebut mungkin ada orang Asing tersebut yang menyukai orang pribumi
dan mengajak untuk menikah sebelum menikah wanita pribumi tersebut diIslamkan
terlebih dahulu dengan mengucapkan kalimat Syahadat.
·
Awalnya kebudayaan dan
ajaran agama Islam dikenalkan pada masyarakat Indonesia yang ada di pesisir
pantai dan semakin berkembang ke pedalaman. Selanjutnya semakin berkembangan.
Penyebaran Islam ke daerah pedalaman sebenarnya ditujukan kepada kalangan
istana, yaitu raja, keluarga raja dan kaum bangsawan.
·
Jika Raja yang telah
masuk Islam, maka rakyatnya pun akan mengikuti jejaknya mengingat rakyat daerah
pedalaman sangat patuh dan taat terhadap perintah raja (paternalistik). Selain
itu raja sebagai panutan/ teladan bagi rakyat. Semakin lama Islam berkembang di
suatu kerajaan, maka selalu ada upaya untuk menaklukkan kerajaan yang lain,
dimana upaya penaklukan itu disertai dengan penyebaran agama.
·
Selain melalui
perdagangan, pernikahan, dan politik, Islam berkembang pula melalui jalur
Pendidikan, Tasawuf, dan Kesenian. Dari berbagai metode tersebut agama Islam
dapat berkembang ke seluruh nusantara. Tetapi masuknya Islam ke Indonesia tidak
dilakukan secara bersamaan untuk tiap daerah. Daerah pertama yang memeluk Islam
ialah pesisir sebab merupakan tempat pertemuan dan melakukan transaksi. Daerah
di Indonesia yang pertama memeluk Islam adalah Sumatera terbukti dengan
ditemukan prasasti yang menggambarkan kerajaan di Pulau ini sebagai kerajaaan
Islam.
·
Islam akhirnya dapat
berkembang pesat di Indonesia salah satu penyebabnya ”menyebarkan agama Islam
merupakan sebuah kewajiban bagi seorang muslim”. Faktor komunikasi, situasi dan
kondisi politik serta latar belakang sosial budaya masyarakat setempat ikut
menentukan proses tersebut.
VII. ISLAM MUDAH
DITERIMA RAKYAT
Agama Islam yang masuk
ke Indonesia dengan mudah dapat diterima rakyat hal ini disebabkan karena
faktor-faktor sebagai berikut.
1. Faktor Intern
Faktor intern terdiri dari :
1) Islam bersifat terbuka sehingga
penyebaran agama Islam dapat dilakukan oleh siapa saja asalkan dia muslim.
2) Penyebaran Islam dilakukan dengan
jalan relatif damai (tanpa melalui kekerasan) disesuaikan dengan keadaan.
3) Islam tidak membedakan kedudukan
seseorang dalam masyarakat, Islam tidak mengenal kasta sehingga setiap orang
mempunyai kedudukan yang sama sebagai Hamba Allah.
4) Upacara-upacara dalam agama Islam
dilakukan dengan lebih sederhana dibanding upacara keagamaan masa Hindu.
5) Syarat untuk masuk Islam
sangatlah mudah yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat.
6) Ajaran Islam berupaya untuk
menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakat, dengan adanya kewajiban Zakat
bagi yang mampu.
2. Faktor Ekstern
Faktor eksternnya terdiri dari :
1)
Agama Islam dapat dijalankan dimanapun sebab disetiap daerah
terdapat tempat ibadah, sehingga tidak seperti ketika mereka memeluk agama
Hindu dan Budha mereka hanya bisa melakukan kegiatan keagamaan di kampung
mereka.
2)
Para pedagang Muslim yang datang ke Indonesia tampak seperti orang kaya
sehingga memunculkan adanya anggapan bahwa perdagangan penduduk pribumi akan
berhasil jika mereka menganut agama para saudagar muslim tersebut.
3)
Orang Indonesia melihat bahwa Islam merupakan kekuatan spiritual dan
militer mereka. Para pedagang Islam yang datang ke Indonesia biasanya
membawa berbagai senjata sebagai alat untuk menjaga keamanan mereka selama
diperjalanan. Orang Indonesia melihat itu sebagai sesuatu yang sangat hebat dan
berarti kekuatan orang Islam itu tinggi.
4)
Adanya konflik politik internal di kerajaan-kerajaan Hindu-Budha, hal ini menyebabkan kontrol
yang kurang baik antara pusat dan daerah di sekitar pesisir. Sehingga ketika
para pedagang muslim datang ke dan mendukung mereka maka mereka berusaha
melepaskan diri dari keadaan yang tidak menyenangkan tersebut bahkan melepaskan
diri dari kerajaan tersebut.
5)
Bangsa Indonesaia memiliki sifat yang terbuka, ramah, kekeluargaan sehingga
mudah menerima budaya asing yang masuk termasuk masuknya Islam di Indonesia.
6)
Adanya perkawinan yang dilakukan oleh pedagang Islam dengan wanita
pribumi memberi pengaruh yang besar dalam penyebaran Islam.
0 Response to "MASUK dan BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM di INDONESIA"
Posting Komentar